SURABAYA - Rektor UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya berkesempatan memberikan paparan di hadapan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI dalam kegiatan bertajuk, “Rektor Berbicara Untuk Indonesia Emas 2045.”
Kegiatan yang digelar di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI ini dihadiri langsung Menteri PPN/Kepala Bappenas, Dr. Ir. H. Suharso Monoarfa, M.A.; Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Dr. Ir.Taufik Hanafi, MUP.; juga Deputi Bidang Ekonomi. Amalia Adininggar Widyasanti, ST, M.Si, M.Eng, PhD. Selasa (6/6/2023).
Baca juga:
Menikmati Kesegaran Sungai Gintung
|
Dalam kesempatan ini, Rektor menyampaikan gagasan terkait nilai kebangsaa yang kini mulai mengalami degradasi. “Kenapa dulu perbedaan itu menjadi pengikat, pembangun ke-Indonesiaan. Tapi kini belakangan, perbedaan dirayakan untuk menghancurkan Ke-Indonesiaan, ” ujar Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., membuka paparan.
Rektor ke-9 UINSA Surabaya tersebut menegaskan, infrastruktur teknis yang mapan jika tidak dibekali infrastruktur sosial dan budaya akan memunculkan banyak kegaduhan di ruang publik. “Hal ini jika dibiarkan akan dapat menghancurkan bangunan Ke-Indonesiaan dalam arti yang lebih luas, ” imbuh Prof. Muzakki.
Karena itu, penting menurut Rektor, untuk menetapkan strategi kebudayaan. Salah satunya dalam rangka mengatasi tantangan Vulnerable Individuals-kelompok komunitas rentan. Yakni Anak Muda, Orang Miskin, dan Orang Ahistoris. Mengingat, indeks akademik yang naik tidak identik dengan indeks kebangsaan yang naik.
“Jangan sampai negara ini memberikan beasiswa super-banyak kepada anak bangsa, tapi ketika pinter justru menghancurkan negara sendiri, ” tegas Prof. Muzakki. (Nur/Humas)