SURABAYA – Riset adalah ikhtiar menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi di sekitar. Komitmen Universitas Airlangga (UNAIR) untuk meningkatkan mutu kualitas dan kuantitas riset serta publikasi terbukti berhasil membawa nama perguruan tinggi tersebut ke kancah internasional. Seluruh elemen pendidik dan tenaga kependidikan saling bahu-membahu untuk menghantarkan perguruan tinggi di Indonesia mendapat posisi terbaik pada berbagai perankingan nasional dan internasional.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih M Si menuturkan pertimbangan kualitas dan kuantitas riset dengan memperhatikan skema baru QS World University Rankings. Yakni, Internasional Research Network (IRN).
Internasional Research Network (IRN)
IRN merupakan nama baru dari skema QS World University Rankings yang memiliki persyaratan durasi 5 tahun 3 publikasi yang bersitasi.
“Sekaligus asal negara juga ya. Jadi, jika negaranya semakin beragam, maka nilainya akan semakin tinggi, ” ungkap Prof. Nyoman saat melakukan sesi sambutan kegiatan Sosialisasi IRN dan Monitoring serta Evaluasi Progress Penelitian dan Luaran di Gedung Kuliah Bersama, Kampus C UNAIR, pada Senin (27/2/2021).
Acara tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada para dosen yang berhasil melakukan riset kolaborasi internasional. Sekitar 280 dosen yang hadir merupakan aset yang perlu dijaga agar bisa menularkan ilmunya ke beberapa dosen lainnya.
Para dosen yang sudah melakukan riset kolaborasi internasional diminta untuk membimbing, mewadahi, dan memberikan saran kepada dosen. Khususnya dosen-dosen muda yang belum memiliki pengalaman riset internasional.
Sehingga fokus utama saat ini adalah terkait dengan jumlah sitasi. Selain itu, UNAIR melalui Lembaga Inovasi Pengembangan Jurnal, Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) melakukan inovasi untuk mempromosikan desain penelitian riset, inovasi dan community development.
“Kata kuncinya dari acara ini yakni kita ingin melakukan sosialisasi kepada para dosen bahwa riset yang berkolaborasi di internasional harus berkelanjutan, ” jelasnya.
Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Dra., M.Si selaku Wakil Rektor I UNAIR. (Foto: Agus Irwanto)
Upaya untuk memelihara secara berkelanjutan, Prof Nyoman mengajak seluruh elemen pendidik dan tenaga kependidikan bersama-sama membimbing dan mewadahi publikasi bersama. Termasuk berpartner internasional. Itu akan berpengaruh dengan jumlah sitasi yang semakin naik.
“Akhirnya secara tidak langsung berkolaborasi mampu meningkatkan kualitas, dan membangun jejaring internasional. Tidak lupa juga untuk selalu menyeimbangkan antara input, output, outcome dan impact, ” pungkasnya.
Penulis: Sintya Alfafa
Editor: Feri Fenoria