SURABAYA — Batas wilayah yang jelas akan sangat membantu pemerintah untuk melakukan pengelolaan unsur-unsur potensi wilayah maupun untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Maka dari itu, untuk membantu Kelurahan Sambikerep agar memiliki batas wilayah yang jelas, tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan pemetaan batas wilayah sejak Juli lalu.
Ketua tim KKN ini, Shafira Amanda, menjelaskan bahwa di wilayah Kelurahan Sambikerep yang memiliki sebelas Rukun Warga (RW) ini tidak memiliki batas wilayah yang pasti dikarenakan terdapat perumahan besar yang sudah membeli sebagian wilayahnya. “Kemudian saat ditanyakan tentang peta ke kelurahannya langsung, ternyata tidak ada peta yang sudah jadi dan ditempel di ruangannya, ” tambahnya.
Berdasarkan keterangan Shafira, sejak awal pihak kelurahan menyambut baik kegiatan yang dilakukan timnya. Menggunakan metode partisipatif, tim KKN Abmas yang berasal dari Departemen Teknik Geomatika ITS ini melibatkan masyarakat selama kegiatan berlangsung. Perwakilan dari setiap RW yang direkomendasikan oleh kelurahan membantu tim melakukan survei lapangan untuk mencari tahu wilayah-wilayah yang masih termasuk Kelurahan Sambikerep.
Tim KKN ITS berfoto bersama Lurah Sambikerep, Pak Nanang (tengah depan) beserta jajarannya
Untuk memudahkan peninjauan dalam pembuatan peta akhir, tim mengambil citra foto wilayah Sambikerep melalui satelit. Dari citra foto inilah yang digunakan tim sebagai peta dasar untuk menjadi acuan dalam menandai titik-titik yang menjadi batas wilayahnya.
“Peta dasar kemudian diunggah ke aplikasi Avenza dan mengatur proyeksinya sesuai daerah Kelurahan Sambikerep, yakni menggunakan Universal Transverse Mercator (UTM) World Geodetic System (WGS84) zona 49S, ” jelas mahasiswi angkatan 2020 itu, Selasa (25/10/2022).
Lebih lanjut, tim melakukan tracking area dengan aplikasi Avenza untuk memberi informasi lokasi terkini saat survei lapangan. Tim selanjutnya menandai titik-titik tertentu yang telah disepakati pihak RW sebagai batas wilayah Sambikerep. Terakhir, hasil pemetaan batas wilayahnya akan diolah pada software ArcGIS sehingga menghasilkan peta akhir wilayah Kelurahan Sambikerep yang baru dan sesuai.
Salah satu mahasiswi ITS (kanan)berdiskusi dengan salah satu Ketua RW (kiri) di Kelurahan Sambikerep.
Pada akhir kegiatan, tim KKN Abmas yang dibimbing oleh Dr Filsa Bioresita ST MT ini mempresentasikan peta akhir yang telah dibuatnya kepada pihak kelurahan dan masyarakat yang telah membantu. Mereka berharap, peta wilayah Kelurahan Sambikerep yang baru dengan batas wilayah yang lebih jelas dapat membantu untuk penataan wilayah lebih baik terutama di wilayah yang terjadi sengketa lahan perumahan. (*)
Reporter: ion21
Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal
surabaya